Kampar – Pemerintah Kabupaten Kampar mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) terkait percepatan dan pengendalian inflasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang juga diikuti para Gubernur, Bupati, dan Walikota se-Indonesia melalui Zoom Meeting. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang Zoom Meeting Lantai II Kantor Bupati Kampar pada Senin, (28/10/2024).
Rakor ini dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri RI, Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, B.A., M.A., Ph.D., didampingi Wakil Mendagri Ribka Haluk, serta Bima Arya.
Dalam arahannya, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan pesan dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, agar setiap daerah terus melaksanakan rapat inflasi mingguan guna mengontrol perkembangan inflasi di Indonesia. Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya mewujudkan swasembada pangan, sehingga pemerintah daerah diminta untuk mendukung penuh upaya tersebut.
Mendagri Tito menegaskan pentingnya semangat bersama dalam upaya pengendalian inflasi di daerah masing-masing. Ia meminta seluruh daerah untuk senantiasa memperbarui data dan laporan perkembangan inflasi yang dibahas dalam rakor mingguan, agar dapat menjadi acuan dalam mengidentifikasi dan menangani masalah inflasi di setiap wilayah.
Lebih lanjut, Mendagri Tito juga mengingatkan para kepala daerah agar mewaspadai stok pangan di daerahnya, guna menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan bagi masyarakat.
Usai mengikuti rakor, Pj Bupati Kampar melalui Asisten II Setda Kampar, Suhermi, ST, menyatakan bahwa menjaga stabilitas harga pangan dan pengendalian inflasi menjadi prioritas Pemkab Kampar, khususnya dalam mengatasi kenaikan harga pangan yang mempengaruhi daya beli masyarakat. Suhermi juga menyampaikan bahwa Pemkab Kampar berkomitmen untuk melakukan inovasi dalam upaya pengendalian inflasi daerah.
“Kami telah menggerakkan seluruh sektor untuk menekan angka inflasi, serta mengarahkan semua stakeholder agar berperan aktif dalam pengawasan dan penanganan masalah, mulai dari ketersediaan bahan pangan, harga pasar, hingga stabilitas pasokan,” ujar Suhermi. (Adv)