kamparku.com, – Air terjun batu dinding merupakan wisata alam yang mungkin sudah tidak asing lagi terdengar, yang menyajikan panorama keindahan sangat langka dengan ukuran air terjun yang tidak terlalu tinggi.
Mempunyai pesona alam dengan keindahan air yang sangat jernih dan menggenang berwarna biru kehijauan. Air terjun ini juga dikelilingi oleh pepohohan rindang dengan suasana yang sangat sejuk dan tenang.
Dinamakan Air Terjun Batu Dinding karena airnya mengalir di antara himpitan bebatuan kokoh yang membentuk dinding mengitari sekitar lokasi wisata ditambah lumut-lumut yang tumbuh subur di atasnya.
Air terjun ini sering disebut dengan istilah Bading. Letaknya cukup jauh dari pemukiman, udaranya lembab dan dingin. Pepohonan yang menjulang tinggi memberikan kesan misterius. Air Terjun Batu Dinding pada dasarnya memiliki tujuh tingkatan. Setiap tingkatnya membentuk aliran air di antara celah bebatuan, juga dilengkapi dengan kolam alami yang sangat jernih dan berwarna kehijauan.
Ketujuh tingkatan aliran air tersebut dipisahkan oleh bukit-bukit tajam dan curam. Butuh usaha keras untuk menyusuri semuanya dan membutuhkan tenaga ekstra agar kamu bisa menyaksikan panorama tersembunyi khas alam bebas.
Masyarakat mengakui bahwa para pengunjung hanya sanggup mencapai tingkatan ke-empat. Karena semakin mananjak, medan yang harus dilewati semakin berbahaya. Apalagi area hutan yang cenderung lembab dan basah membuat jalanan menjadi licin. Lokasinya juga terpencil dan belum disediakan papan petunjuk jalan yang memadai. Dan harus menggunakan aplikasi peta online (maps) dengan sebaik mungkin.
Letak Air Terjun Batu Dinding cukup jauh dari pusat kota. Tepatnya di Desa Tanjung Belit, jika perjalanan yang ditempuh dari Kota Pekanbaru maka harus menempuh sejauh 102 kilometer atau setara 3 jam perjalanan.
Untuk mengakses kesana kamu akan melewati daerah Lipat Kain setelah meninggalkan pusat kota. Selanjutnya, kamu perlu meneruskan perjalanan ke arah Desa Gema, Kecamatan Kampar Kiri Hulu. Dan kurang lebih 5 kilometer lagi, kamu akan tiba di Desa Tanjung Belit.
Para pengunjung akan diberi dua jalur pilihan untuk meneruskan perjalanan ke destinasi tujuan. Pertama, berjalan kaki dengan menanjak dan menuruni perbukitan. Yang membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit. Kedua, melewati Sungai Sebayang, kamu bisa menyewa perahu pompong dengan harga Rp 10.000-15.000 per orang.
Jika menggunakan perahu pompong, akan menghemat tenaga dan waktu. Namun masih harus berjalan kaki melewati perbukitan setelah turun dari perahu pompong. Sebelumn naik perahu pompong kamu harus memarkirkan kendaraan terlebih dahulu di rumah penduduk. Sewa penitipan kendaraan seharga Rp 5.000 untuk kendaraan roda dua.
Untuk kendaraan roda empat, sewanya sebesar Rp 10.000. Kendaraan kamu akan dijaga dengan aman oleh si pemilik rumah. Dan di sana kamu bisa melakukan banyak keseruan seperti melakukan camping dengan mengajak teman terdekat. Selama masa berkemah, kamu akan merasakan dan mencoba belajar bertahan hidup di alam bebas.
Saat menjelang pagi, kamu akan disuguhkan pancaran sinar mentari lewat celah-celah dedaunan. Membuat pemandangan yang sangat menakjubkan. Dan malamnya, kamu bisa membuat api unggun untuk menambah kehangatan.