TRADISI KAMPAR : AGHI GHAYO ONAM

Tradisi Kampar : Aghi Ghayo Onam ( sumber foto : https://www.cakaplah.com/berita/baca/97971/2023/04/29/hadiri-aghi-ghayo-onam-di-kampar-gubri-kegiatan-adat-turun-temurun#sthash.GePinvZo.dpbs)
Tradisi Kampar : Aghi Ghayo Onam ( sumber foto : https://www.cakaplah.com/berita/baca/97971/2023/04/29/hadiri-aghi-ghayo-onam-di-kampar-gubri-kegiatan-adat-turun-temurun#sthash.GePinvZo.dpbs)

kamparku.com, – Tradisi adalah istilah yang berkaitan dengan cara, metode, atau gaya yang khas. Tiap bangsa atau komunitas pasti memiliki tradisinya sendiri. Tradisi ini bisa bersifat khas dan unik. Begitu pula masyarakat Kampar, Riau mempunyai tradisi yag unik dan khas, yaitu  Setelah menjalankan puasa enam hari di bulan Syawal, masyarakat Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, merayakan Hari Raya Enam atau disebut Hari Rayo Onam (Aghi Ghayo Onam-bahasa bangkinang).

Bagi masyarakat Kampar, Hari Rayo Onam merupakan hari yang dirayakan secara besar-besaran oleh masyarakat Kampar, dibandingkan dengan Lebaran Idulfitri tanggal 1 Syawal. Hari Rayo Onam ini adalah hari wajib bagi seluruh perantau asalnya dari  Kampar untuk pulang kekampung halaman bersama keluarganya untuk mengeratkan tali silaturahmi dengan kerabat di kampung halaman.

Tradisi Hari Rayo Onam ini telah dipertahankan oleh turun-temurun  masyarakat Kampar, Riau. Pada hari tersebut, masyarakat saling berbagi dan mengeratkan tali silaturahmi, baik dengan warga setempat maupun dengan warga perantau yang sudah lama meninggalkan kampung halamannya.

Bacaan Lainnya

Pada perayaan Hari Rayo Onam, biasanya biasaya diadakan acara tradisi dan juga hiburan. Namun, di beberapa desa di Kabupaten Kampar, Hari Rayo Onam juga dilakukan dengan tradisi ziarah kubur yang hanya dilakukan oleh kaum pria saja, karena didasarkan pada tradisi agama dan kearifan lokal oleh masyarakat  Kampar.

Tujuan dilaksanakannya Ziara kubur ini adalah untuk mengingatkan akan kematian, makanya secara bersama-sama kita disetiap Makam yang dikunjungi kita bacakan do’a untuk para arwah agar diampuni dosa-dosanya, dilapangkan kuburnya dan dimasukkan ke Surganya Allah SWT.

Dalam kegiatan ziarah ini, para rombongan akan menziarahi kuburan yang dikunjungi sekaligus membacakan do’a, kemudian dilanjutkan ke lokasi perkuburan lain dan juga membacakan do’a untuk orang-orang yang sudah mendahului.

Kegiatan dilanjutkan dengan makan bersama di rumah datuk (petua adat), atau dimasjid maupun balai desa. Sebanyak hidangan kuliner khas daerah Kampar yang disajikan seperti lomang, dan kuah Bu. Acara akan diakhiri  dengan pesta rakyat bagi anak-anak generasi muda untuk mempererat tali persaudaraan dengan acara pacu goni, panjat pinang, dan tarik tambang.

 

Pos terkait